Senin, 26 Desember 2011

VIVAnews - Ribuan petani tembakau di sejumlah daerah yang tergabung dalam Komite Nasional Penyelamatan Kretek (KNPK) melakukan 'Aksi Tutup Pantura'. Mereka menuntut pemerintah membatalkan pengesahan Rencana Peraturan Pemerintah (RPP) Anti Tembakau.

"Sekarang sudah mulai. Aksi ini diikuti petani dari Kendal, Kudus, Temanggung, dan Boyolali," kata Koordinator KNPK, Zulvan Kurniawan saat berbincang dengan VIVAnews.com, Kamis 22 Desember 2011. "Selain blokir jalan, nanti akan ada pembakaran keranjang tembakau."

Zulvan mengklaim aksi ini diikuti oleh 15 ribu petani. Sekitar 8.000 petani menggelar aksi di Pertigaan Parakan Temanggung, 7 ribu di Pertigaan Wleri Kendal, 1300 petani menggelar aksi di Kantor Bupati Boyolali, dan 3000 orang di Jalan Kudus-Pati.


"Kami mendesak agar pemerintah menghentikan RPP Tembakau dan melawan intervensi asing dalam pembuatan regulasi anti rokok yang selama ini masuk," kata Zulvan.

Menurut Zulvan, RPP Tembakau itu lebih mengakomodir perusahaan rokok besar. Terutama mereknya sudah dikenal di dunia.

Sedangkan, RPP Tembakau itu dinilai akan mematikan pabrik rokok kecil yang mayoritas memproduksi rokok kretek. Padahal, kebanyakan petani tembakau menggantungkan  nasibnya pada pabrik-pabrik kecil ini.

"Ketika semakin dibatasi ruang pabrikan kecil, semakin sempit dan menipiskan pelunag tembakau kami dibeli sama pabrik," ujar Zulvan. "Pabrik kecil menolong petani tembakau lokal." (adi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar